KH.Muhammad Yasin Musa yang sekarang bertempat tinggal di Desa Sriminosari Kecamatan Labuhan Maringgai Lampung Timur. Asal kelahiran jawa tempatnya di Desa Kelumprit Kecamatan Nusa Wungu Kabupaten Cilacap Jawa Tengah pada tanggal 14 Agustus 1972.
Keluarga KH. Muhammad Yasin Musa Berasal Dari Keluarga Pesantren, Dan Beliau dibesarkan dikalangan pesantren.
Mbah Buyut Dari KH.Muhammad Yasin Musa yang bernama H. Mbah Asfiyah, Beliau adalah Seorang pesantren yang berasal dari Kebumen Jawa Tengah beliau suka sekali untuk menyebarkan agama islam sehingga terjadi suatu hari berkelana dari kebumen berjalan kaki sampai ke Desa Danastri Selatan Kecamatan Wusa Wungu Kabupaten Cilacap dan tanpa sengaja beliau menginap di desa tersebut yang akhir Mbah H. Asfiyah itu diambil mantu oleh salah seorang Kyai Mushola atau Langgar yang pada akhirnya berkembang sampai saat sekarang menjadi pondok pesantren Al-Imah didesa Danastri Selatan Kabupaten Cilacap Kecamata Nusa Wungu, dan Alhamdulillah Beliau mempunyai Putra 6 termasuk orang tua Dari KH.Muhammad Yasin Musa yang bernama Ibu Hj.Syarifah.
Ibu Hj Syarifah mempunyai 15 putra dan KH. Muhammad Yasin Musa adalah anak yang ke 15.
Orang tua dari Hj Syarifah adalah putra dari Mbh Kotriyah, Hj Kodriyah mempunyai suami yang bernama Mbah KH.Ilyas,
Sedangkan Ayah Dari KH. Muhammad Yasin Musa adalah seorang Kyai masjid yang pada awalnya mendirikan Pondok Pesantren kecil-kecilan tempat nya Didesa Klumprit Kecamatan Nusa Wungu Kabupaten Cilacap yang berjalan sampai saat ini.
Beliau KH.Muhammad Musa meninggal pada tahun 1993 beliau putra nomor 4 dari Kyai H. Ahmad Umar,yang mana H. Ahmad Umar berasal dari Kabupaten Kebumen..
Kedua orang tua KH.Muhammad Yasin Musa yang saat ini sudah wafat.
Orang tua Beliau berasal dari keluarga tidak mampu jangankan untuk membiayai sekolah di pondok pesantren untuk makan sehari” saja tidak cukup,akan tetapi sangat kuatnya tekad dan berkeyakinan kepada Allah Swt, iman kepada Allah Swt apapun alasannya walaupun seperti apapun semua anak harus belajar Ilmu Agama, Dengan jalan di titipkan di Ndalem Pak Yai. Alhamdulillah sekian banyaknya anak yang tepatnya 8 anak karna yang satu perempuan.
Anak 15 akan tetapi yang hidup 9 anak yang laki laki jumlah nya 8 semua dididik dan dibesarkan dipondok pesantren termasuk Mbah Kyai Muhammad Yasin Musa,
Saudara Beliau semuanya dipondok pesantren tepatnya di Pondok Pesantren Al – Falah Ploso Mojo Kediri Jawa Timur,yakni yang didirikan Oleh Beliau Almarhum Almaghfullah KH. Dzazuli Usman yang didampingi oleh Mbah Hj. Rodiyah Ploso Mojo Kediri Jawa Timur Saudara Beliau KH. Muhammad Yasin Musa semuanya dititipkan dan dipasrahkan untuk memperdalam ilmu agama termasuk Beliau.
Beliau KH.Muhammad Yasin Musa Masuk Pesantren Tahun 1983 – 1990 Di Pondok Pesantren Al- Falah Ploso Mojo Kediri, Beliau merasa sangat muda rasanya dan sangat belum puas sehingga Beliau melanjutkan pendidikan nya, biarpun tidak ada modal bahkan kedua orang tua beliau sudah meninggal Beliau KH.Muhammad Yasin Musa nekad ingin tabarukan di Pondok Pesantren Darussalam Blog Agung Banyu Wangi yang didirikan oleh beliau Almarhum Almaghfullah KH.Muhtar Syafa’at Abdu Ghofur.
Alhamdulillah dari tahun 1990 – 1995 Beliau tabarukan disana dan menyelesaikan pelajaran diniyah terutama pengajian kitab – kitab kuning.
Setelah 4 tahun beliau dirumah kemudian beliau tabarukan di Yayasan Al-Amin milik kakak beliau,yang berdomisili di Pulau Bali yang bernama Almarhum KH. Zainudin Musa Beliau bertempat di kabupaten Tabanan Bali dan beliau termasuk pendiri Yayasan Al-Amin.beliau KH.Muhammad Yasin Musa ikut bersama-sama mengulang santri.
Selama 2 tahun di bali beliau pulang ke Desa Kelumprit Kabupaten Cilacap, 1 tahun kemudian beliau menikah Dengan salah satu santriwati di pesatren milik ayah beliau sendiri, yang bernama Hj.Sri Wahyuni.
Alhamdulillah pernikahan berjalan sampai 2 tahun setengah di cilacap tanpa kedua orang tua, warisan harta tidak ada dan sawah lading tidak punya,maka dari itu KH.Muhammad Yasin Musa memutuskan bersama istri untuk pergi hijrah ke Lampung tempat nya di Desa Sriminosari Kecamatan Labuhan Maringgai.
Setelah beliau sampai di Lampung beliau ikut dengan saudara istri beliau yakni beliau Kyai Sholihin Hasbullahn yang berasal dari Kebumen Jawa Tengah
Alhamdulillah beliau juga mendirikan Pesantren di Desa Tegal Asri Kecamatan Labuhan Maringgai.
Dan beliau KH.Muhammad Yasin Musa ikut kurang lebih 1 minggu, kemudian jamaah dari Masjid Al-Hidayah mendengar bahwa di tempat Mbh Yai Sholihin Tegal Asri ada tamu dari jawa yang ingin tinggal di lampung.
Setelah itu beliau di bawa di desa sriminosari untuk ikut bersama jamaah di masjid tersebut, dan Alhamdulillah pada tanggal 17 Januari 2000 beliau ikut jamaah di situ sekaligus beliau diamanati oleh jamaah untuk mengurusi masjid karna masjid tersebut sudah 7 tahun lama nya ditinggal wafat oleh Kyai nya sehingga masjid tersebut tidak terawat,
Dan beliau di amanati jamaah untuk merawat masjid tersebut walaupun hanya bersih bersih ( Menjaga masjid dan kebun ).Beliaupun sambil mengulang ngaji Kiroati/Iqro’ semakin hari murid terus bertambah dari luar daerahpun semakin bertambah.
Inti dari kesimpulan KH.Muhammad Yasin Musa mendirikan Pondok Pesantren yang sekarang dinamakan Darul Hidayah, Nama Darul itu Tabarukan kepada Pondok Ploso, dan Al Hidayah Nama asli dari masjid tersebut.
Yang Memberikan nama pondok tersebut yaitu beliau Tangan Kanan pendiri Pondok Pesantren Darussalam Banyu Wangi yakni Almarhum Mbah KH. Mualim Sarkowi.
KH.Muhammad Yasin Musa Dan Istrinya Hj. Sri Wahyuni, Alhamdulillah dikaruniahi 6 Putra yaitu :
- Ahmad Muqorobin ( Santri Asrama Perguruan Islam Tegal Rejo Magelang )
- Maziatul Haq ( Alm )
- Hani Umu Maryam Barorotus Sa’diyah ( Santri Al-Falah Ploso Mojo Kediri )
- Ulil Absor ( Santri Al-Falah Ploso Mojo Kediri )
- Nihayatul Inayah ( Santri Griyo Mantap Lampung )
- Sahal Sauqi
- Almaera Dzazila Nadzidah